Senin, 24 November 2014

Seklise Hujan

Sudah mulai musim hujan di kotaku. Semua mulai basah.

Hujan tak datang sendirian. Hujan membawa kenyamanan dan penyembuhan. Hujan membawa harapan masa depan dan kenangan masa lalu. Seringnya, kenangan yang dibawakan membuatmu lemah.

Ia menimbulkan bunyi teratur yang sendu di atap. Ia menggenang di jalanan. Ia menempel di jendela. Ia menetes dari setiap ujung payungku. Ia membasahi pakaianku yang tak terlindung, memaksa meresap menembusnya dan membuatku kedinginan.

Membuatmu ingin segera masuk rumah dan membasuh hujan yang orang bilang bisa membuatmu sakit. Membuatmu ingin menghangatkan diri. Membuatmu mengantuk dan ingin tidur, mencoba untuk tak merasakan realita dan bermimpi saja.

Walaupun pada akhirnya kau tak bisa memilih mimpimu seperti apa.

Dia masih saja muncul di sana.